Karena
malas, seseorang seringkali tidak produktif bahkan mengalami stag. Badan terasa
lesu, semangat dan gairah menurun, ide pun tak mengalir. Akibatnya tidak ada
kekuatan apapun yang membuat Anda bisa bekerja. Kalau dibiarkan saja, penyakit
malas ini akan semakin ‘kronis’. ada era globalisasi, perilaku malas sangat
merugikan. Sebab, pada era ini berlaku nilai siapa yang mampu dan produktif,
dialah yang akan berhasil. Tapi tentu saja, perilaku ini bukanlah kartu mati
yang tidak bisa diubah.
Menurut pakar psikologi, seseorang berperilaku malas
terhadap pekerjaan atau suatu kegiatan disebabkan karena dia tidak memiliki
motivasi yang kuat setiap kali mengerjakan sesuatu. Oleh karena itu perlu
adanya kiat atau cara mengatasi penyakit malas
ini.
Seorang yang malas bekerja, motivasinya terhadap
pekerjaan tersebut sangat rendah. Sikapnya terhadap pekerjaan itu cenderung
negatif akibat persepsi yang diberikannya terhadap pekerjaan itu kurang baik.
Ini lantaran sistem nilai yang ada dalam dirinya membuat dia berperilaku malas
untuk melakukan pekerjaan itu. Sementara terhadap pekerjaan lainnya mungkin
tidak begitu.
Artinya, perilaku itu bisa dibentuk kembali menjadi
baik atau tidak malas. Pembentukan kembali perilaku seseorang tadi sebetulnya
sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya, bisa orang tua, teman, atau
orang lain di sekitarnya. So, dalam mengubah perilaku seseorang, yang paling
mendasar adalah mengubah persepsinya.
Untuk itu, perlu mempelajari dan mengambil sistem
nilai yang bisa mengubah persepsinya atau memberikan sistem nilai lain yang
baru baginya.
Menurut
Dollard & Miller, psikolog asal AS, perilaku manusia terbentuk karena
faktor ‘kebiasaan’. Jika seseorang terbiasa bersikap rajin dan bersemangat maka
ia akan selalu rajin dan bersemangat, begitu juga sebaliknya. Sehingga jika
Anda tergolong pemalas, jalan untuk merubahnya adalah dengan membiasakan diri
untuk melawan sikap malas.
Dollard & Miller menambahkan, ‘teori belajar’ juga cocok untuk merubah sikap malas.
Belajar disini dijabarkan ‘memberikan stimulus
(rangsangan) agar terbentuk respons sehingga menimbulkan drive atau dorongan
untuk berperilaku. Dan kalau berhasil, Anda akan mendapatkan reward atau
imbalan.
Rasa malas jelas merugikan. Obat mujarabnya adalah menumbuhkan
kebiasaan disiplin diri dan menjaga kebiasaan positif tersebut. Sekalipun
seseorang memiliki cita-cita atau impian yang besar, jika kemalasannya mudah
muncul, maka cita-cita atau impian besar itu akan tetap tinggal di alam impian.
Jadi, kalau Anda ingin sukses, jangan mempermudah munculnya rasa malas.
0 komentar:
Posting Komentar